Kota Bima Kembali Deflasi Pada Bulan Oktober 2016 - Badan Pusat Statistik Kota Bima

Ingin mengajukan permintaan data atau konsultasi statistik secara online? Kunjungi website PST BPS Kota Bima atau hubungi Whatsapp SiKobiAman

Butuh data dan ingin konsultasi statistik secara tatap muka? Kunjungi kami di Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kota Bima Jl. Soekarno Hatta no.14 Kota Bima 84113 NTB

Anda pengguna data BPS? Berikan penilaian pelayanan kami dengan mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD). Jawaban Anda sangat membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami. 

Kota Bima Kembali Deflasi Pada Bulan Oktober 2016

Kota Bima Kembali Deflasi Pada Bulan Oktober 2016Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 1 November 2016
Ukuran File : 0.68 MB

Abstraksi

Pada bulan Oktober 2016 Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,46 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,53. Dari 82 kota, 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Angka inflasi Kota Bima menempati posisi 77 rangking nasional. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga 1,32 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Depok dan Kota Manado sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong 1,10 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh dan Kota Merauke 0,02 persen.
Deflasi di Kota Bima pada bulan Oktober 2016 dipengaruhi oleh penurunan indeks pada tiga kelompok, sementara empat kelompok lainnya mengalami inflasi. Tiga kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,12 persen, kelompok sandang sebesar 0,35 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,39 persen. Empat kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau inflasi 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar inflasi 0,29 persen, kelompok kesehatan inflasi 0,30 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga inflasi 0,39 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2016) sebesar 2,64 persen dan laju inflasi “year on year” (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 4,22 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah KAYU BALOKAN 0,0916 persen, KELAPA 0,0901 persen, TENGGIRI 0,0621 persen, BERAS 0,0562 persen, ROKOK KRETEK 0,0536 persen, TARIP LISTRIK 0,0440 persen, TARIP SEWA MOTOR 0,0394 persen, JERUK 0,0314 persen, TAMAN KANAK-KANAK 0,0237 persen, ROKOK PUTIH 0,0197 persen, dan MINYAK GORENG sebesar 0,0189 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah TOMAT SAYUR 0,2634 persen, BAWANG MERAH 0,1839 persen, BATU BATA/BATU TELA 0,0896 persen, BANDENG/BOLU 0,0855 persen, ANGKUTAN UDARA 0,0814 persen, SELAR/TUDE 0,0388 persen, PISANG 0,0360 persen, EMAS PERHIASAN 0,0341 persen, KAKAP MERAH 0,0304 persen, TARIP PULSA PONSEL 0,0273 persen, TONGKOL/AMBU-AMBU 0,0264 persen, TERI 0,0252 persen, dan UDANG BASAH 0,0226 persen.
Sedangkan untuk tingkat nasional mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,59. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2016 sebesar 2,11 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 3,31 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Bima (Statistics Indonesia Bima City) Jl. Soekarno Hatta no.14 Kota Bima 84113 NTB

Telp/Faks (0374) 6647460

Mailbox : bps5272@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik