Statistik Pengeluaran Rumah Tangga Kota Bima 2022
Nomor Katalog : 3201032.5272
Nomor Publikasi : 52720.2306
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2023-06-27
Ukuran File : 12.63 MB
Abstraksi
Publikasi Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Kota Bima hasil Susenas Maret 2022 memberikan gambaran mengenai pola pengeluaran dan konsumsi penduduk Kota Bima tahun 2022. Selain itu, publikasi ini dapat pula menggambarkan tingkat kecukupan gizi penduduk yang digambarkan dalam kecukupan kalori dan protein.Secara Umum, rata-rata konsumsi kalori penduduk Kota Bima sebesar 2.025,86 kkal sehingga konsumsi kalori penduduk kota Bima telah memenuhi syarat kecukupan gizi. Menurut daerah tempat tinggal, rata rata konsumsi kalori penduduk baik daerah perkotaan maupun perdesaan menunjukan kondisi berada diatas standar kecukupan kalori masing-masing sebesar 2.011,76 kkal dan 2.126,8 kkal per hari. Hal yang sama dengan rata-rata konsumsi protein penduduk kota Bima telah memenuhi standar kecukupan gizi yaitu sebesar 65,55 gram. Akan tetapi, rata-rata konsumsi protein penduduk Kota Bima yang tinggal di daerah perkotaan hampir sama dengan penduduk perdesaan, yaitu masing-masing sebanyak 65,68 gram dan 64,64 gram.Dilihat dari komoditi makanan yang dikonsumsi, tiga kelompok makanan yang dikonsumsi penduduk di Kota Bima dengan kandungan kalori paling tinggi yaitu kelompok padi-padian (935,19 kkal), makanan dan minuman jadi (557,52 kkal), serta minyak dan kelapa (166,23 kkal). Sementara itu, kelompok padi-padian (21,94 gram), makanan dan minuman jadi (20,44 gram), serta ikan (10,51 gram) menjadi tiga komoditas utama yang dikonsumsi penduduk Kota Bima untuk memenuhi nutrisi protein.Pengeluaran konsumsi makanan tertinggi terlihat pada kelompok makanan dan minuman jadi yaitu 18,42 persen dari total pengeluaran rumah tangga. Hal ini mengindikasikan bahwa kemudahan akses pembelian makanan dan minuman dalam kemasan baik pembelian secara langsung maupun melalui aplikasi daring dan media sosial di Kota Bima turut berkontribusi dalam proporsi pengeluaran konsumsi. makanan dan minuman jadi yang tinggi. Sementara itu, untuk pengeluaran bukan makanan, komoditas barang dengan proporsi terbesar berasal dari pengeluaran kelompok perumahan dan fasilitas rumah tangga yaitu 25,14 persen dari total pengeluaran rumah tangga.